27 Mei 2010

Negeri Salah Urus

Oleh: Sabri Hamri
Anggota Penuh LAM & PK FHUA dan Ketua Dewan Legislatif Mahasiswa FHUA

Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat adalah memajukan kesejahteraan umum. Tujuan tersebut hanya dapat tercapai apabila pemerintah dapat mensejahterakan masyarakatnya. Namun, kondisi saat ini membuktikan bahwa pemerintah belum mampu melakukan hal tersebut. Masih banyaknya masyarakat yang tidak dapat mengenyam pendidikan, mahalnya biaya pengobatan, dan pengangguran yang semakin meningkat hanya sebagian contoh kecil ketidakmampuan pemerintah. Apakah sebenarnya yang terjadi di negara yang kaya akan sumber daya alam ini. Apakah cita-cita negara ini sulit untuk diwujudkan.



Dilema SDA Versus SDM
Indonesia merupakan salah satu negara terluas dengan potensi sumber daya alam yang cukup menjanjikan. Negara agraris yang tidak hanya kaya dengan hasil pertanian tetapi juga dengan hasil pertambangan. Hampir di setiap daerah di Indonesia terdapat hasil SDA yang bisa dimanfaatakan. Sepeti gas di Aceh, Minyak di Riau dan Natuna (Kepri), emas di papua dan lain-lain. Namun, hanya sebagian kecil dari hasil SDA tersebut yang bisa masuk ke kas negara karena selama ini pengelolaan diserahan kepada pihak asing. Tentunya pihak asing akan mendapatkan uang yang lebik banyak jika dibandingkan dengan negara. Alasan keterbatasan sumber daya manusia selalu dijadikan kambing hitam atas permasalahan ini. Seharusnya pemerintah perlu mengingat tujuan lain dari negara ini yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Keterbatasan sumber daya manusia akan dapat di atasi apabila ada upaya dari pemerintah untuk memprioritas kecerdasan bangsa dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Apabila tujuan ini telah tercapai, tentunya tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak bisa memanfaatkan hasil yang sebesar-besarnya.
Melihat keadaan diatas, perlu dicatat yang menjadi persoalan utama hari ini bukanlah kepada hasil SDA yang didapatkan, tetapi kemanakah hasil SDA tersebut digunakan. Apakah hasil SDA tersebut telah dipergunakan sebaik mungkin untuk mensejahterakan masyarakat dan mencerdasan kehidupan bangsa. Atau sebaliknya hasil SDA tersebut hanya terbuang sia-sia.

Salah Urus
Opini masyarakat yang mengatakan bahwa negera ini adalah negeri yang kaya hasil SDA tetapi salah urus adalah sebuah kenyataan. Ibarat sebuah organisasi, apabila tidak diurus dengan baik oleh ketua sebagai pimpinan maka akan terjadi kekacauan di dalamnya walaupun organisasi tersebut mempunyai banyak dana untuk melakukan kegiatan. Hal ini juga terjadi di negara ini. Sebagai pimpinan,pemerintah belum mampu mengurus negeri ini dangan baik. Pergolakan yang timbul di berbagai daerah merupakan suatu bukti nyata bahwa telah terjadi kekacauan di negera ini.
Penulis menilai ada beberapa kesalahan yang dilakukan pemerintah dalam memimpin negara, yaitu: pertama, pemerintah lupa bahwa dia sebagai pelayan rakyat. Mempunyai tugas penting untuk melayani rakyat. Kedua, pemerintah lupa bahwa dia sebagai pemimpin. Mempunyai kewajiban untuk memimpin ratusan juta penduduk negeri ini. Ketiga, pemerintah lupa apa keinginan rakyat. Keinginan rakyat agar dapat hidup sejahtera selalu diabaikan oleh pemerintah. Keinginan untuk bersekolah, mendapatkan pekerjaan yang layak, serta berobat gratis belum terpenuhi sampai hari ini. Sebaliknya pemeintah lebih mensejahterakan dirinya sendiri dengan berbagai fasilitas negara yang dapat dimiliki. Keempat, pemerintah lupa apa permasalahan bangsa. Kemiskinan dan kebodohan adalah salah satu contoh kecil permasalahan bangsa yang harus diselesikan secepat mungkin. Selama ini permasalahan bangsa agar dapat diselesaikan selalu di diamkan begitu saja. Takkan lupa dalam ingatan kita, ketika kita membutuhkan dana untuk perbaikan sekolah pasca gempa 30 september, wakil rakyat kita di DPR justru menganggarkan dana sebesar 1,8 triliyun untuk pembangunan gedung baru. Alangkah baiknya jika uang tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur sekolah yang rusak pasca gempa. Seolah terlihat pemerintah ingin lepas tangan dari tanggungjawabnya. Kelima, Pemerintah lupa apa kewajibannya. Kewajiban untuk menjalankan amanat rakyat sering tidak dijalankan. Mereka seolah-olah lupa akan janji-janjinya ketika mereka akan naik ke kursi kekuasaan. Padahal dipundak mereka terdapat harapan besar dari ratusan juta penduduk negeri ini.

Perbaikan Dan Perubahan
Kesalahan-kesalahan yang terjadi saat ini tentunya masih dapat diperbaiki. Asalkan pemerintah dapat menyadari apa yang harus dilakukannya. Mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya ada hal utama yang harus dilakukan pemerintah. Sebenarnya, tidak ada alasan pemerintah untuk tidak mampu mengurus negeri yang kaya akan sumber daya alam. Pemerintah hanya salah mengurus negera ini.
Penulis berkeyakinan bahwa ratusan juta penduduk negeri ini menginginkan suatu perubahan. Perubahan kearah yang lebih baik. Ada beberapa hal yang harus dilkukan pemerintah dari uraian diatas, yaitu: pertama, pemerintah harus menyadari bahwa mereka adalah pelayan masyarakat. Mahmoud Ahmadinejad, seorang Presiden Iran selalu mengatakan bahwa dirinya tak lebih dari seorang pelayan. Setiap hari di depannya penuh dengan tanggung jawab yang berat yaitu melani bangsa Iran. Andaikan kesadaran ini juga terdapat di dalam pemimpin kita, mungkin negeri akan sejahtera. Bukaknkah melayani dengan tulus adalah bahasa yang dapat dilihat oleh orang buta dan dapat didengar oleh orang tuli. Kedua, pemerintah harus menyadari bahwa mereka adalah pemimpin masyarakat. Sebagi seorang pimpinan tentunya pemerintah harus mampu membawa masyarakatnya kepada kesejahteraan. Melakukan upaya terbaik untuk masyarakatnya. Ketiga, pemerintah harus menyadari keinginan rakyat. Kesejahterahan masyarakat hanya akan dapat dirasakan apabila ada usaha pemerintah untuk memenuhi keinginan masyarakat. Dengan menyelenggarakan pendidikan, membuka lapangan pekerjaan, dan memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat miskin adalah hal yang perlu dilakukan. Keempat, pemerintah harus menyadari begitu banyak permasalahan bangsa yang harus diselesaikan. Masalah kemiskinan dan kebodohan harus segara diselesaikan. Menuntaskan kemiskinan dapat dilakukan apabila pemerintah lebih memprioritaskan kepentingan rakyat dibandingkan kepentingannya. Menjalankan dengan baik kewajibannya sebagai penyelenggara pendidikan juga akan dapat menuntaskan kebodohan di negeri ini. Dengan begitu, dilema SDA versus SDM akan dapat diatasi. Kelima, pemerintah harus menyadari kewajibannya. Mereka dipilih untuk mejalankan amanat rakyat. Sehingga kebijakan pemerintah harus sesuai kepada kepentingan rakyat. Jangan sebaliknya, kebijakan yang merugikan rakyat.
Hal-hal di atas hanya dapat dilakukan apabila pemerintah mau membuka matanya. Tentu aneh kelihatannya jika negeri yang kaya ini harus menjadi miskin karena pemerintah salah mengurus negeri ini..

Tidak ada komentar: