30 Desember 2009

Akhir Perjalanan Guru Bangsa


Oleh: Sabri Hamri
Suasana duka menyelimuti segenap rakyat Indonesia.di penghujung tahun 2009 ini. Melepas kepergian seorang ulama besar . Abdurrahman Wahid atau yang lebih akrab dipanggil Gus Dur meninggalkan kita semua setelah menderita sakit dan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Tokoh nasional yang sering melontarkan pernyataan kontroversial telah memilih jalan terbaik untuknya. Menghadap sang khalik setelah melewati jalan panjang selama hidupnya.
Haus Ilmu dan Tokoh Peduli Pendidikan
Dilhirkan dengan nama Abdurrahman “Adaakhil” sang penakluk. Gusdur memang telah menaklukkan negeri Indonesia tercinta ini. Meskipun dalam usia 13 tahun, ia telah ditinggal ayahnya yang meninggal dalam kecelakaan, namun Gus Dur mampu bertahan dan tumbuh besar dalam kegigihannya. Menuntut ilmu adalah hal yang selalu dilakukan Gus Dur. Belajar dari sekolah yang satu ke sekolah yang lainnya. Belajar dari pesantren yang satu kepesantren lainya. Begitu juga belajar dari universitas yang satu ke universitas yang lainnya. Bahkantak jarang ia mengkritik metode pengajaran tempat ia menimba ilmu. Setelah menamatkan studinya, ia memilih menjadi guru dan dosen. Mencurahkan tenaga untuk mendidik anak bangsa. Pantaslah sampai hari ini ia disebut Guru Bangsa.

Bukan hanya itu saja, pada saat pesantren berusaha keras mendapatkan pendanaan dari pemerintah dengan cara mengadopsi kurikulum pemerintah. Gus Dur merasa prihatin dengan kondisi itu karena nilai-nilai tradisional pesantren semakin luntur akibat perubahan ini. Kprihatinan Gus Dur benar saja. Mungkin pesantren tidak lagi dapat mempertahankan nilai-nilai aslinya. Gus Dur juga prihatin dengan kemiskinan pesantren yang ia lihat. Pada waktu yang sama ketika mereka membujuk pesantren mengadopsi kurikulum pemerintah, pemerintah juga membujuk pesantren sebagai agen perubahan dan membantu pemerintah dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Hal inilah pada akhirnya membuat Gus Dur memilih batal belajar luar negeri dan lebih memilih mengembangkan pesantren. Sesuatu hal yang sangat luar biasa. Mengabaikan sebuah keinginan demi cita-cita yang lebih mulia.
Tokoh Pluralisme dan Sang Kontoversial
Dalam kehidupannya, Gus Dur adalah tokoh pluralisme. Walaupun sebagi tokoh pemikiran Islam tapi dia juga merupakan tokoh kerukunan beragama. Gus Dur pernah menghadapi kritik ketika ia mengharapkan mengubah salam Muslim "assalamualaikum" menjadi salam sekular "selamat pagi". Sebagai ketua NU, ide liberal Gus Dur mulai mengubah banyak pendukungnya menjadi tidak setuju. Tokoh muslim Indonesia banyak yang menentang saat ia mengadakan kerjasama dengan Israel dan bergabung dalam Yayasan Shimon Peres. Menurutnya apapun akan dilakukannya demi menyuarakan kebenaran. Ia hanya menginginkan perdamaian di dunia ini.
Dalam pemerintahannya, tahun Baru Imlek menjadi hari libur nasional dan mengakui konghucu sebagai agama. Kebudayaan tiongha pun dapat berkembang lebih baik pada saat pemerintahannya.Dia sangat menghormati semua agama. Baginya yang terpenting adalah kerukunan umat beragama.
Masa Kepemimipinan
Pada tahun 1999, Gus Dur mencatatkan sejarah sebagi Presiden RI ke- 4 mengalahkan Megawati yang akhirnya menjadi wakilnya. Ia didukung oleh poros tengah yang dialamnya terdapat tokoh reformasi Amien Rais. Setelah menjadi presiden, Gus Dur melakukan reformasi. Reformasi pertama adalah membubarkan Departemen Penerangan, senjata utama rezim Soeharto dalam menguasai media. Reformasi kedua adalah membubarkan Departemen Sosial yang korup. Gus Dur juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme dicabut.
Karirnya mulai menurun saat ia terlibat dalam dua skandal besar yaitu skandal Buloggate dan Bruneigate. Pada bulan Mei, Badan Urusan Logistik (BULOG) melaporkan bahwa $4 juta menghilang dari persediaan kas Bulog. Meskipun uang berhasil dikembalikan, musuh Gus Dur menuduhnya terlibat dalam skandal ini. Pada waktu yang sama, Gus Dur juga dituduh menyimpan uang $2 juta untuk dirinya sendiri. Uang itu merupakan sumbangan dari Sultan Brunei untuk membantu di Aceh. Dalam masalah ini, apapun alasan yang ia berikan tetap saja di mata orang Gus Dur telah melakukan kesalahan.
Di tengah jalan banyak elit politik yang kecewa dengan Gusdur. Orang yang paling menunjukan kekecewaannya adalah Amien Rais. Padahal Amien Rais mempunyai andil dalam kemenangan Gus Dur atas Megawati. Bahkan Amien Rais tidak maju dalam pemilihan tersebut walaupun ia didukung oleh sebagian orang demi menjaga hubungan Muhammadiyah tempat ia bernaung dengan NU tempat Gus Dur bernaung. Ia menyatakan kecewa mendukung Gus Dur sebagai presiden tahun lalu. Pada akhir November, 151 DPR menandatangani petisi yang meminta pemakzulan Gus Dur.
Pada saat Amine Rais mengatakan sidang MPR akan dimajukan.. Gus Dur seolah merasa dalam keadaan tertekan. Tidak banyak pihak yang mendukung pemerintahannya . ia pun mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan Gus Dur mengeluarkan Dekrit Presiden yang berisi 1) pembubaran MPR/DPR, (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dengan mempercepat pemilu dalam waktu satu tahun, dan (3) membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap Sidang Istimewa MPR. Namun dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri.
Namun pada saat itu, Gus dur bersikeras tidak mau meninggalkan Istana Negara selama beberapa hari. Pada waktu ia meninggalkan Istana Negara, kita patut menaruh hormat saat ia hanya mengenakan celana pendek. Seolah ia ingin kembali mengatakan kepada rakyat Indonesia bahwa ia kini telah menjadi rakyat biasa.
Setelah melepas jabatannya ia terus melanjutkan karir politiknya. Saat Ia gagal mencalonkan diri menjadi Presiden tahun 2004 karena tidak lolos tes kesehatan, ia terus berpolitik walaupun menjadi rakyat biasa.Gus Dur ikut mengawasi jalannya pemerintahan SBY-Kalla. Di dalam Koalisi Nusantara Bangkit Bersatu bersama Megawati dan kawan-kawan lain, ia pun juga ikut mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintahan SBY-Kalla. Salah satu kebijakan yang ia kritik adalah saat penarikan subsidi BBM yang ditentang banyak orang.
Langkah lain yang dilakukan Gus Dur adalah mempersiapkan anaknya Yeni Wahid untuk meneruskan karirnya politik. Disaat-saat terakhir kehidupan dia banyak mengkritik pemerintahan SBY-Boediono. Perhatian waktu itu banyak tercurah.
Kepergian Yang Tak Dapat Dihindari
Sebagai seorang manusia, Gus Dur tak lepas dari banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat sebagai presiden. Ia menderita gangguan penglihatan sehingga seringkali surat dan buku yang harus dibaca atau ditulisnya harus dibacakan atau dituliskan oleh orang lain. Beberapa kali ia mengalami serangan strok. Diabetes dan gangguan ginjal juga dideritanya. Ketidakmampuannya melawan itu semua pada akhirnya membuat ia tak mampu bertahan lebih lama di bumi pertiwi ini. Ia memilih jalannya sendirinya untuk kembali kepada sang khalik. Tak pelak hamper ribuan bahkan jutaan orang baik di negeri maupun luar negeri merasakan duka teramant dalam atas kepergiannya.rasa haru mendalam juga mungkin dirasakan oleh musuh politiknya.
Catatan karyanya dari dulu hingga kini masih dikenang banyak orang. Begitu pula sepak terjangnya dalam dunia pendidikan maupun politik. Mungkins ampai kapanpun ia tidak akan tergantikan di dalam NU maupun Partai Kebangkitan Bangsa. Karena ia selalu menyuarakan kebenaran. Sebagai warga negara yang mungkin cukup mengenalnya, banyak hal-hal positif yang perlu diambil darinya. Untuk melanjutkan cita-cita negara Indonesia ini.
Abdurrahman Wahid seorang tokoh yang tak terlupakan. Tokoh Pluralisme. Tokoh Perdamaian. Sang Kontroversial. Guru Bangsa. Bapak Bangsa.
Selamat jalan,Pak. Semoga engkau tenang disisi-Nya.

Tidak ada komentar: